Selamat pagi kalau ingin dibandingkan dengan ucapan salam dalam ajaran Islam sungguh jauh berbeda. Ucapan salam yang diajarkan dalam agama kita lebih jauh sempurna kandungan maknanya dibandingkan dengan ucapan ‘selamat pagi’.
Ucapan salam: Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.
Di antara keutamaan ucapan salam dalam Islam dan yang menunjukkan kesempurnaannya dibandingkan dengan salam umat lainnya, yaitu salam yang kita ucapkan telah menjadi pilihan dari Allah untuk salam di dunia dan salam bagi penghuni Darus Salam (penghuni surga). Ini karena baik dan sempurnanya ajaran Islam. Salam tersebut mengandung banyak kebaikan.
Ibnul Qayyim menyatakan bahwa seseorang bisa selamat dalam hidupnya jika ia:
1- Selamat dari segala macam kejelekan dan segala sesuatu yang berlawanan dengan penghidupan.
2- Mendapat rahmat dengan tercapainya kebaikan.
3- Mendapat berkah yang langgeng dan kebaikan.
Ketiga kandungan di atas menyempurnakan hidup seseorang jika ia peroleh. Oleh karena itu disyari’atkan salam penghormatan:
- Assalamu ‘alaikum yang mengandung makna: selamat dari segala kejelekan.
- Wa rahmatullahi yang mengandung makna: tercapainya kebaikan.
- Wa barakatuh yang mengandung makna: tetap dan langgengnya kebaikan. Sebagaimana makna dari barokah adalah kebaikan yang banyak dan terus menerus ada.
Demikian keterangan Ibnul Qayyim dalam Badai’ul Fawaid, dinukil dari Kunuz Riyadhis Sholihin, 11: 294.
Dari situ, kita sudah barang tentu yakin bahwa yang manfaat adalah ucapan salam dibanding mengucapkan ‘selamat pagi’, ‘selamat sore’ atau pun ‘selamat malam’. Mari kita amalkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا. أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَىْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ
“Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan pada kalian suatu amalan yang jika kalian melakukannya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim no. 54)
Adapun mengenai hukum selamat pagi dijelaskan oleh Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz berikut.
Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata,
Ucapan selamat pagi (shobahul khoir) adalah ucapan yang tidak kuketahui maksudnya, begitu pula ucapan selamat sore (masa-ul khoir). Seharusnya seorang muslim mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum” terlebih dahulu. Lalu setelah itu sah-sah saja mengucapkan selamat pagi atau selamat sore, atau ia menanyakan ‘bagaimana kabar Anda di pagi atau di sore ini?’ Sedangkan memberi ucapan selamat pagi (shobahul khoir) atau selamat sore (masa-ul khoir), aku tidak mengetahui asal muasal ucapan tersebut dan aku pun tidak mengetahui apa maksudnya. Mungkin saja maksud kalimat tersebut, semoga Allah memberi engkau kebaikan di pagi ini. Atau maksudnya semoga Allah menurunkan kebaikan di pagi ini. Menggunakan kalimat tanya seperti ‘kayfa ash-bahta’ (bagaimana kabarmu di pagi ini) atau ‘kayfa amsayta’ (bagaimana kabarmu di sore ini), atau dengan kalimat do’a ‘shobahakallahu bilkhoir’ (semoga Allah memberi kebaikan di pagi ini untukmu) atau ‘masakallahu bilkhoir’ (semoga Allah memberi kebaikan di sore ini untukmu) boleh saja, namun kalimat-kalimat tersebut diucapkan setelah ucapan salam “assalamu ‘alaikum” atau “assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuh”, itu yang lebih afdhol. … Semua bentuk ucapan tadi baik karena menunjukkan perhatian pada saudara kita. (Sumber fatwa di website pribadi Syaikh Ibnu Baz). Lihat bahasannya di “Hukum Ucapan Selamat Pagi”.
Semoga bermanfaat.
Referensi:
Kunuz Riyadhis Sholihin, Rais Al Fariq: Prof. Dr. Hamad bin Nashir ‘Abdurrahman Al ‘Ammar, terbitan Dar Kunuz Isybiliyaa, cetakan pertama, tahun 1430 H.
—
Prepared in Soeta Airport, Senin 08.00 AM, 18 Jumadal Uala 1436 H
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com
Ikuti status kami dengan memfollow FB Muhammad Abduh Tuasikal, Fans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat, Twitter @RumayshoCom, Instagram RumayshoCom